Budaya masyarakat Betawi sangat merepresentasikan kebudayaan Jakarta, tidak terkecuali kuliner tradisional. Dan, dalam sejarahnya, kreatifitas orang Betawi telah menghasilkan makanan khas yang beragam. Banyak yang masih mudah ditemukan dan ada yang sudah langka.
Makanan Betawi yang khas dipengaruhi budaya Jawa, Arab, Melayu, China, serta Belanda. Dari segi rasa, ciri khas kuliner tradisional Betawi cenderung gurih, tidak terlalu pedas. Masakannya sering menggunakan rempah kunyit, cabe, jinten, cengkeh, pala, adas, dan kayu manis.
Bila kamu punya rencana berkunjung ke Jakarta, berburu kuliner tradisional Betawi bisa menjadi aktivitas menarik yang wajib dilakukan. Meskipun belum mencakup semua, berikut adalah daftar 11 contoh makanan, minuman, dan camilan tradisional khas suku Betawi di daerah Jakarta.
Soto Betawi, Masakan Khas di Jakarta
Soto Betawi termasuk kuliner tradisional yang populer di Jakarta. Salah satu jenis soto di Indonesia yang menggunakan daging sapi atau jeroan. Tapi, Soto Betawi khas dengan kuah campuran santan dan susu kuda. Kuahnya kental gurih dengan jeroan sapi yang melimpah.
Dalam penyajian, Soto Betawi umumnya disajikan dengan nasi atau ketupat. Sementara itu, sejarahnya bermula pada era 70-an. Di antara sekian penjual soto, ada yang terkenal dengan sebutan soto kaki Pak "Musang". Istilah Soto Betawi baru tersebar secara umum tahun 1991.
Nasi Uduk, Kuliner Tradisional Betawi
Nasi Uduk adalah olahan nasi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah. Rasanya gurih dan aromanya menggoda. Biasanya disajikan dengan emping, irisan telur, ayam goreng, tahu tempe, dan sambal. Nasi Uduk Betawi juga sering ditambah kepala kerbau dan teri kacang.
Meski kini populer sebagai kuliner tradisional Betawi dan Jakarta, menurut sejarawan kuliner, nasi ini adalah hasil persilangan budaya Melayu dan Jawa. Erat kaitannya dengan hubungan dagang dan migrasi yang pernah terjadi di antara kota bandar pelabuhan Malaka dan Batavia.
Ada juga yang mengaitkannya dengan Keraton Mataram, sebagai buah pikir dari Sultan Agung, yang terinspirasi dari Nasi Kebuli. Intinya, budaya Betawi yang mewakili kebudayaan di Jakarta tidak terlepas dari persilangan budaya. Nasi Uduk sendiri terkenal mewakili kuliner Jakarta.
Kerak Telor, Camilan Asli Suku Betawi
Kerak Telor adalah makanan ringan atau camilan yang sangat identik dengan kebudayaan masyarakat Betawi di Jakarta. Kuliner ini terbuat dari campuran beras ketan, telur, ebi, serta kelapa sangrai. Lalu, dibumbui cabe merah, kencur, jahe, kunyit, sereh, merica, garam, dan gula.
Kuliner dengan rasa gurih manis ini sudah ada sejak tahun 1920-an. Hasil kreatifitas masyarakat Betawi di daerah Menteng, Jakarta. Uniknya, di masa penjajahan Belanda, Kerak Telor ini sempat menjadi makanan yang mahal dan hanya bisa dinikmati oleh masyarakat di kalangan atas.
Gado-Gado, Kuliner Populer di Jakarta
Selain Nasi Uduk, Gado-gado dalam sejarahnya juga dikaitkan dengan Sultan Agung. Kesultanan Mataram dalam penyerbuan Batavia, kehabisan pasokan beras karena lumbung beras dibakar VOC. Pasukan memakan sayur mentah disiram bumbu kacang tanah untuk bertahan hidup.
Memakan lauk saja tanpa nasi dalam bahasa Jawa disebut "Gadho". Dan, kini jadilah gado-gado sebagai salad dengan sayuran rebus yang disiram bumbu kacang, ditambah telur, kerupuk, serta irisan lontong. Gado-gado terkenal di Indonesia, termasuk dalam budaya Betawi Jakarta.
Ada juga versi yang mengatakan bahwa gado-gado yang kini menjadi kuliner tradisional Betawi berasal dari Kampung Tugu Jakarta. Tapi, masyarakatnya keturunan Portugis yang dulu dibawa Belanda untuk dijadikan budak. Gado-gado dalam bahasa Portugis berarti campur-campur.
Asinan Betawi, Salad Acar Tradisional
Asinan adalah kuliner hasil proses pengacaran, diasinkan dengan garam atau diasamkan dengan cuka. Sejumlah daerah di Indonesia memiliki versi asinan tersendiri. Asinan Betawi berupa asinan sayur yang dicampur bumbu kacang, cuka dan cabe, ditabur kacang goreng dan kerupuk.
{next}Kuliner Pindang Bandeng Khas Betawi
Dalam kehidupan masyarakat Betawi, kuliner tradisional berbahan dasar ikan bandeng ini telah menjadi menu sehari-hari. Pindang Bandeng Betawi adalah sup ikan bandeng berbumbu segar dan asam. Konon, budaya Tiongkok turut mempengaruhi cita rasa yang khas pada kuliner ini.
Bir Pletok, Minuman Tradisional Betawi
Bir Pletok adalah jenis minuman penghangat tradisional masyarakat Betawi. Meski ada istilah "bir" pada namanya, ini bukan minuman beralkohol. Bahan utama Bir Pletok adalah rempah-rempah seperti jahe, secang, pandan wangi, dan serai. Fungsinya untuk menghangatkan tubuh.
Minuman ini sering disuguhkan dalam acara sunatan dan pernikahan, serta di tempat-tempat berorientasikan wisata budaya Betawi. Bir Pletok telah diakui sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. Minuman tradisional ini menjadi salah satu dari delapan ikon kebudayaan Betawi.
Minuman Es Selendang Mayang Betawi
Es Selendang Mayang adalah minuman tradisional Betawi untuk melepaskan dahaga dengan rasa yang manis dan gurih. "selendang" mewakili warna hijau, putih dan merah isian yang mirip selendang penari serta menjadi warna khas Betawi. Adapun "mayang" berarti kenyal dan manis.
Roti Buaya, Camilan Tradisional Betawi
Seperti namanya, Roti Buaya merupakan kuliner tradisional Betawi dengan bentuk mirip seekor buaya. Keberadaan roti ini sangat penting dalam acara pernikahan adat Betawi. Dalam kepercayaan Betawi, buaya menjadi simbol kesetiaan karena hanya kawin sekali seumur hidup.
Roti Buaya termasuk camilan khas Betawi yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia dari Jakarta. Bahan utamanya adalah tepung terigu, ragi, telur, garam, gula, dan margarin. Adonannya lembut dan manis berlapis gula halus. Rasanya gurih dan renyah.
Sayur Besan, Kuliner Langka di Jakarta
Sayur Besan merupakan masakan khas Betawi berupa sayur berkuah santan kekuning-kuningan. Kuliner ini berisi terubuk dan bihun. Ditambahkan petai dan ebi membuat rasa dan aroma yang khas. Sayur ini erat kaitannya dengan pernikahan adat Betawi dan termasuk kuliner langka.
Ketupat Babanci, Makanan Khas Betawi
Ketupat Sayur Babanci juga termasuk kuliner tradisional Betawi yang sudah ditetapkan dalam warisan budaya takbenda Indonesia. Salah satu makanan ikonik Betawi yang keberadaannya mulai langka. Umumnya hanya disajikan pada hari raya atau pada acara-acara besar lainnya.
Ketupat Babanci merupakan kuliner unik, dinamakan sayur namun tidak ada sayurnya. Bahan utamanya adalah ketupat dari beras ketan dimasak di dalam daun kelapa kering untuk menghasilkan tekstur dan aroma khas. Biasa disajikan dengan opor, semur, ataupun rendang.
Demikian beberapa kuliner tradisional khas suku Betawi. Selain rasanya yang lezat, makanan dan minuman ini juga turut menceritakan kisah budaya serta sejarah masyarakat di Jakarta. Jadi, bila kamu berkunjung ke Jakarta, jangan lupa mencicipi salah satu makanan khas Betawi di atas.