Ende, salah satu kabupaten dan kota terbesar di Pulau Flores, NTT, mempunyai banyak tempat indah dan menarik bagi wisatawan. Dari sekian spot wisata di sana, Gunung Kelimutu termasuk tujuan utama. Dan, Danau Kelimutu atau Danau Tiga Warna adalah daya tarik dari gunung berketinggian 1639 mdpl tersebut
Sekali waktu Anda memang wajib datang ke Kota Pancasila, Ende. Menjelajahi tempat-tempat bersejarah terkait Bung Karno, hingga mendaki dan mengagumi Gunung dan Danau Kelimutu. Sebelum berkunjung ke sana, baca ulasan mengenai daya tarik wisata, fasilitas, rute, serta cara mencapai ke lokasinya berikut ini.
Daya Tarik Wisata Danau Kelimutu Flores
Danau Kelimutu merujuk pada tiga kubangan kawah raksasa yang ada di puncak Gunung Kelimutu. Ketiga danau tersebut unik karena masing-masing punya warna yang berbeda, karena itu dijuluki dengan sebutan Danau Tiga Warna. Menariknya lagi, warnanya senantiasa berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Biasanya berwarna biru, hijau, dan merah. Bila terdapat warna lain, biasanya menjadi lebih muda, nampak putih atau lebih tua, cenderung gelap. Berkat perubahan warna dan komposisi alam yang membentuknya, Danau Kelimutu turut mewakili eksotika Gunung Kelimutu, sekaligus menjadi ikon Taman Nasional Kelimutu.
Secara keseluruhan, luas ketiga danau ini berkisar 1.051.000 meter persegi dengan volume airnya sekitar 1.292 juta meter kubik. Dua danau berdekatan dengan pembatas dinding batu sempit. Dindingnya sangat terjal dengan kemiringan 70 derajat setinggi 50-150 meter. Sedangkan danau satunya lagi cukup terpisah.
Wisatawan bisa menikmati keindahan Danau 3 Warna tersebut melalui view point di sekitarnya. Berlokasi di ketinggian 1.600 mdpl lebih, pemandangan danaunya eksotis berlatar hijau lembah pegunungan yang memanjakan mata. Terlebih saat pagi sebelum fajar, sunrise di Danau Kelimutu Ende begitu menakjubkan.
{next}Mitos Legenda & Sejarah Danau Kelimutu
Seperti lazimnya gunung-gunung di Indonesia, Gunung Kelimutu bernuansa mistis, dianggap angker oleh masyarakat setempat. Khususnya yang berkaitan dengan tiga danau di puncaknya. Masing-masing danau mempunyai sebutan sendiri, di antaranya Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, Tiwu Ata Polo, serta Tiwu Ata Mbupu.
Tiwu adalah istilah dalam bahasa lokal untuk menyebut danau. Keli berarti gunung, adapun Mutu berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, danau warna biru Tiwu Nuwa Muri Koo Fai menjadi tempat jiwa muda-mudi yang meninggal. Tiwu Ata Polo (merah) tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang jahat/tenung.
Sementara itu Danau Kelimutu dengan warna terang menjadi tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang meninggal. Secara tradisi, masyarakat di sekitar danau ini menyakini, bahwa ketika warna danaunya sudah berubah, mereka diwajibkan mengirimkan sesajen bagi arwah orang-orang yang telah meninggal dunia.
Legenda Danau Kelimutu
Bila merujuk pada legenda, nama-nama Tiwu Kelimutu berkaitan dengan cerita masa lalu. Kisah mengenai 2 penyihir bersahabat, Ata Bupu penyihir baik dan Ata Polo penyihir jahat. Ata Polo sering kali memangsa manusia. Lalu, ada dua Ata Kalo (anak yatim) meminta perlindungan Ata Bupu agar mereka tidak menjadi korban.
Singkat cerita, Ata Bupu melindungi keduanya ketika Ata Polo hampir berhasil memangsanya. Ata Bupu menyuruh Ata Polo menunggu Ata Kalo dewasa. Saat dewasa, mereka ganti nama jadi Koo Fai dan Nuwa Muri. Akhirnya, Ata Polo pun menagih janji kepada Ata Bupu untuk memangsa kedua anak yatim tersebut.
Ata Bupu yang tidak menghendaki hal itu, ia melarikan kedua anak yatim itu ke perut bumi. Ata Polo terus mengejar hingga semuanya terkubur hidup-hidup di telan bumi. Kemudian, muncul air berwarna biru di area terkuburnya Ata Bupu, air berwarna merah di lokasi Ata Polo. Dan, air warna hijau di tempat kedua anak yatim.
Sejarah Gunung Kelimutu
Dalam catatan sejarah, Gunung Kelimutu Flores awalnya ditemukan warga negara Belanda yang bernama Lio Van Such Telen pada tahun 1915. Keindahan gunung dengan danaunya tersebar luas sejak dilukiskan melalui tulisan Y. Bouman pada kisaran tahun 1929. Sejak saat itulah wisatawan asing mulai berdatangan.
Tidak hanya wisatawan pecinta keindahan alam, yang mengunjungi Kelimutu juga termasuk para peneliti yang ingin tahu mengenai fenomena alam langka di danau ini. Setelah melalui proses yang panjang, kawasan Kelimutu akhirnya ditetapkan menjadi Kawasan Taman Nasional Kelimutu pada tanggal 26 Februari 1992.
{next}Fasilitas Akomodasi & Harga Tiket Masuk
Di lokasi Danau Kelimutu hanya terdapat fasilitas penunjang yang berupa pelataran atau view point untuk menikmati pemandangan. Fasilitas tersebut mencakup akses tangga berpagar besi. Fasilitas lain tersedia di gerbang Taman Nasional Kelimutu, termasuk area parkir, toilet, gazebo, warung makanan minuman, dll.
Untuk harga tiket masuk Danau Kelimutu, wisatawan nusantara membayar sebesar Rp 5.000. Turis mancanegara Rp 150.000. Biaya parkir Rp 5.000-Rp 10.000. Bila butuh tempat menginap, penginapan ada di Desa Moni yakni desa awal masuk ke Taman Nasional Kelimutu. Atau, lihat daftar rekomendasi Hotel di Ende.
Rute dan Cara ke Gunung Kelimutu Flores
Lokasi Danau Kelimutu berada di Taman Nasional Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Sekira 2 jam berkendara atau 63 kilometer dari Bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende. Apabila berangkat dari Labuan Bajo, Anda bisa menuju ke bandara tersebut atau perjalanan darat dengan bus jurusan Maumere.
Bila naik bus jurusan Maumere, turun di Desa Moni di kaki Gunung Kelimutu. Apabila melalui Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, saran terbaik sewa kendaraan karena minim transportasi. Atau, memakai jasa travel ke Desa Moni. Dari Desa Moni, gerbang TN. Kelimutu kurang lebih 15 kilometer. Manfaatkan Peta Lokasi.