Pulau Rubiah Sabang. Di Indonesia, pecinta bahari demikian manja karena banyaknya destinasi yang siap memenuhi gairah wisata. Pulau-pulaunya indah berhias pantai-pantai elok berseri. Belum lagi di kedalaman perairannya, surga nyata di depan mata.
Sobatkah salah satunya? nikmat apalagi yang hendak Anda dustakan, wahai pecinta wisata bahari? Tinggal memilih satu di antara ribuan pulau yang selalu siap Anda kagumi. Kepulauan Sabang misalnya, pesonanya telah sampai di telinga dan mata dunia.
Lebih sepesifik lagi, kunjungilah Iboih. Di sanalah Teupin Layeu, pantai sekaligus pelabuhan untuk mengawali ketakjuban pada Pulau Rubiah. Terserah bagaimana cara Anda mendefinisikan keindahan, pesona pulau mungil ini telah diamini semua orang.
Jadi, apa yang menahan Anda untuk berangkat? tandai penanggalan, siapkan waktu selama mungkin dan siapkan juga bekal rasa gembira, sebanyak-banyaknya. Artikel ini akan mengajak Anda berpetualang maya untuk memperkaya informasi, tentangnya.
Sejarah Pulau Rubiah di Sabang
Di pulau ini terdapat makam seorang perempuan yang namanya kemudian diabadikan sebagai nama dari pulau ini. Cut Nyak Rubiah namanya. Selain itu, ada juga beberapa makam lain yang menurut warga merupakan makam anak-anak Cut Nyak Rubiah.
Sejumlah sumber mengatakan nama perempuan itu adalah Ummi Sarah Rubiah, istri dari seorang ulama Tengku Ibrahim atau Tengku Iboih. Nama sang istri abadi menjadi nama Pulau Rubiah, sedangkan nama ulama tersebut dijadikan sebagai nama Desa Iboih.
Pulau Rubiah Sabang juga menyimpan sejarah perhajian Indonesia. Sekitar tahun 1920 di zaman Belanda, di pulau ini dibangun pusat karantina haji yang pertama di Indonesia. Di sinilah tempat lalu-lalang kapal jemaah haji yang pulang-pergi dari tanah suci Mekkah.
Namun sangat disayangkan, setidaknya hingga April 2019 yang lalu, bangunan bersejarah tersebut terlihat terbengkalai dan rapuh. Kabag TU Kanwil Kemenang Aceh, Saifuddin bersama rombongan melakukan observasi dan menyaksikan kenyataan tersebut.
Ia berharap bangunan haji tempo dulu itu mendapat perhatian Pemerintah Daerah. Mungkin, bisa menjadi situs sejarah atau museum haji sebagai pusat edukasi. Berharap ada upaya relokasi menjadi tempat wisata Islami sehingga memperkaya opsi wisata di pulau ini.
Menurut Teuku Yahya yang merupakan seorang keturunan pemilik sebagian besar tanah di pulau ini, gedung haji Pulau Rubiah berfungsi hingga Jepang masuk ke Indonesia. Aktivitas haji masih berlangsung di Sabang, namun di Kampung Haji hingga tahun 70-an. (1)
Daya Tarik dan Aktivitas Wisata
Pulau yang berjarak sekitar 350 meter dari Pantai Iboih ini benar-benar cantik, luar dan dalam. Namun, daya tarik utamanya berada di perairannya yang mencapai 2600 hektare. Taman laut yang membuat pulau ini tersohor namanya.
Perairan pulau ini adalah kerajaan bawah laut bagi habitat ikan hias seperti nemo, angel fish dan lion fish. Juga, sebagai tempat rehabilitas terumbu karang. Tiada yang lebih kami sarankan, kecuali Anda harus menyelam menikmati keeksotikannya.
Liburan ke Pulau Rubiah, mungkin saja Anda akan tertahan di Pantai Iboih atau yang dikenal juga dengan nama Teupin Layeu. Pantai yang menjadi awal keberangkatan menuju pulau ini juga indah, baik lanskap pantainya maupun bawah lautnya.
Kedua objek wisata alam ini merupakan andalan pariwisata Sabang. Umumnya, wisatawan menjadikannya sebagai satu paket wisata di Sabang. Selain snorkeling dan diving, aktivitas lain yang bisa dilakukan adalah berenang dan memancing.
Berkeliling dengan berperahu juga merupakan kegiatan menarik. Bagi yang tidak bisa berenang, namun ingin melihat keindahan bawah laut, bisa menyewa perahu dengan kaca di bawahnya. Biaya sewanya sekitar Rp 350K/10 orang untuk setengah hari.
{next}Fasilitas dan Daftar Biaya Wisata
Fasilitas lengkap berada di Desa Iboih yang merupakan lokasi Pantai Iboih atau Teupin Layeu. Selain sebagai dermaga dengan banyak opsi transportasi laut, di desa tersebut banyak tempat kuliner. Untuk penginapan, lihat Hotel di Iboih Sabang.
Untuk keperluan snorkeling dan diving, banyak tersedia penyewaan alatnya, termasuk juga penyewaan perahu. Berikut ini adalah perkiraan biaya wisata ke Pantai Iboih dan Pulau Rubiah. Untuk biaya perjalanan dari Banda Aceh, lihat bagian rute.
Keterangan | Harga |
---|---|
Alat Snorkeling | ± Rp 50.000 |
Diving + Instruktur | ± Rp 400.000 |
Perahu Ke Pulau Rubiah / Paket Wisata | |
PP Iboih (4 org) | ± Rp 150.000 |
Keliling Pulau | ± Rp 150.000 |
One Day Snorkeling Trip | ± Rp 750.000 |
Half Day Snorkeling Trip | ± Rp 370.000 |
Perkiraan Harga Penginapan di Iboih | |
AC + Kamar Mandi Dalam | ± Rp 350.000 |
Kamar Mandi Dalam + Kipas Angin | ± Rp 250.000 |
Kamar Mandi di Luar | ± Rp 150.000 |
Note: biaya wisata Pulau Rubiah dalam daftar ini tidak selalu akurat, bisa berubah sewaktu-waktu.
Rute Lokasi Pulau Rubiah Sabang
Lokasi pulau ini berada di kawasan Pulau Weh, pulau terbesar di Sabang, Aceh. Berada di sebelah barat Kota Sabang. Idealnya, sesampainya di kota tersebut, Anda bisa naik angkutan umum ke Desa Iboih dengan durasi sekitar 40 menit.
Adapun untuk mencapai Pulau Weh, dari Banda Aceh bisa melalui Pelabuhan Ulee Lheue. Ada dua pilihan transportasi laut di sana. Kapal feri biayanya sekitar Rp 20K dengan durasi sekitar 2 jam. Untuk speedboat Rp 50k durasinya 45 menitan. Lihat Peta.