Desa Gumantar Lombok. Bagi sebagian traveler, wisata bukan hanya tentang kegembiraan mengunjungi objek wisata modern ataupun wisata alam. Mereka ingin perjalanan lebih bermakna. Sejenak menjadi bagian dari sebuah komunitas, yang di dalamnya kearifan lokal senantiasa terjaga.
Jika sobat adalah traveler yang menghendaki hal itu, Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar. Banyak sekali tempat yang memungkinkan untuk memanjakan gairah estetika budaya Anda. Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat yang terkenal dengan keindahan alamnya pun memilikinya.
Di balik kepopuleran wisata Pulau Gili dan Gunung Rinjani, Lombok juga kaya pesona budaya melalui keberadaan suku pribuminya, Suku Sasak. Di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani, ada beberapa desa adat eksotik yang demikian kuat memelihara adat istiadat nenek moyang mereka.
Selain di Desa Senaru yang merupakan salah satu jalur pendakian resmi Rinjani, ada beberapa desa adat lain yang bisa sobat kunjungi. Satu di antaranya adalah Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara yang menawarkan kemolekan budaya dari Desa Adat Dusun Beleq.
Perihal Desa Adat Dusun Beleq
Desa Gumantar merupakan satu dari 8 desa yang ada di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. Di desa ini banyak sekali situs sejarah bernuansa budaya, terutama yang berpusat di Dusun Dasan Beleq. Dusun Beleq sendiri dikatakan sebagai kampung awal dari adanya perkampungan di Lombok Utara.
Luas kampung adat ini kurang lebih 1 hektar. Luas tersebut belum termasuk dengan kuburan adat dan perkebunan. Area Desa Adat Beleq terbagi lagi menjadi beberapa areal, di antaranya ada Bale Pegalan, Rumah Penghulu, Rumah Pemangku, Rumah Raden, Rumah Mekel, dan Rumah Tuaq Lokak.
Bale Pegalan merupakan rumah induk di tengah-tengah kampung. Tempat ini berfungsi sebagai tempat memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan adat. Bale Pegalan tidaklah berpenghuni karena digunakan saat-saat tertentu saja dan hanya pemangku yang boleh memasukinya.
Secara sosiokultural, masyarakat adat di Dusun Beleq terkait erat dengan Islam. Pusat keagamaannya berada di Desa Gumantar, terdapat Masjid Kuno Gumantar sebagai peninggalan para wali dan ulama di masa lalu. Adapun Dusun Beleq merupakan pusat pemerintahan di masa itu.
Secara umum, Suku Sasak sebagian besar beragama Islam. Namun yang menarik, ada sebagian kecil dari suku bangsa asli Lombok itu yang menjalankan praktik agama Islam dengan cara berbeda, yakni Islam Wetu Telu. Masyarakat Dusun Beleq Desa Gumantar erat dengan tradisi-tradisi Wetu Telu.
{next}Aktivitas di Desa Gumantar Lombok
Bagi para traveler, perjalanan ke Desa Adat Dusun Beleq akan memberi pengalaman wisata yang berkesan. Bahkan, sejak pertama kali melihat arsitektur bangunannya yang khas. Semakin menarik ketika sobat mengetahui kebiasaan unik masyarakatnya, salah satunya gemar memakan daun sirih.
Cobalah berinteraksi dengan masyarakatnya. Menghayati kearifan lokal. Atau, bertanya tentang kisah Mak Beleq dan Kendi. Keduanya adalah tokoh penyebar Islam di sekitar Bayan. Nama lain Mak Beleq adalah Datu Bayan, sedangkan Kendi tinggal dan mengajarkan Islam di Dusun Beleq dan sekitarnya.
Selain menawarkan pengalaman wisata budaya, Desa Gumantar merupakan desa yang asri. Jauh sekali dari hiruk-pikuk kehidupan masyarakat Modern. Desa yang indah ini juga termasuk Air Terjun Tiu Ngumbak yang menawan dan tersembunyi. Di butuhkan perjuangan untuk menjamahnya.
Lokasi dan Rute ke Desa Gumantar
Dari pusat Kota Mataram, mulailah dengan berkendara sekitar 2 jam menuju Desa Gumantar di Kabupaten Lombok Utara. Bisa menggunakan kendaraan roda empat, namun kondisi jalan lumayan rusak dan berdebu. Dari Kota Tanjung, ibukota Lombok Utara, masih perlu 1 jam lagi ke arah timur. Peta Lokasi.